Jumat, 27 Februari 2015

Contoh Kenakalan Remaja



 Telah kita ketahui, kenakalan remaja adalah penyelewengan tingkah laku maupun sifat dari generasi muda yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dan menimbulkan keonaran. Kenakalan remaja dapat terjadi di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitarnya.
Dirumah, kita menemui remaja yang sering membangkang/melawan kepada orangtuanya, egios, berbicara tidak sopan, boros, tidak menjaga kebersihan, lupa waktu beribadah, belajar, serta istirahat, gaduh dan mengganggu penghuni rumah lainnya.
Disekolah, remaja lebih senang bermalas-malasan, dan tidak mengikuti KBM, terbukti ketika jam kosong ataupun pada saat ibu bapak guru berhalangan untuk mengajar para remaja malah membuat kegaduhan dan keonaran. Perkataan kotor, kasar, dan tidak ber etika sering dilontarkan kepada guru, maupun teman lainnya. Kedisiplinan juga sudah tertinggalkan, seperti disiplin berpakaian dan menaati peraturan. Zaman telah menentukan semua itu, terutama mode pakaian dan penampilan, sekarang ini remaja cenderung mengikuti gaya para selebriti yang sebenarnya, itu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Dilingkungan, banyak remaja yang kurang peduli terhadap kebersihan, keamanan, dan ketertiban lingkungan. Lingkungan bukan hanya dalam lingkup RT tetapi lingkungan dimanapun remaja itu berada. Tidak mematuhi peraturan, melanggar tata tertib lalu lintas, membuat keributan, bersikap acuh terhadap kebersihan lingkungan, berlama-lama menggunakan fasilitas umum, hingga merusak fasilitas umum seperti jalan, jembatan, tembok-tembok dan berbagai fasilitas umum lainnya.
  1. B.  Penyebab terjadinya kenakalan remaja
Munculnya kenakalan remaja tersebut, disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya berasal dari keluarga. Misalnya, kekerasan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak, pertengkaran hebat antara kedua orang tua hingga terjadinya perceraian. Hal ini dapat menjadikan anak tertekan dan merasa terabaikan. Untuk melampiaskan kekesalan, biasanya para remaja berperilaku menyimpang hingga terjun ke pergaulan bebas. Kebebasan materi dan pergaulan yang diberikan orang tua juga menjadi faktor para remaja yang cenderung konsumtif serta ugal-ugal an.
Di zaman sekarang ini, peran teknologi sangat mendorong cepat terjadinya kenakalan remaja. Seperti halnya   kepemilikan alat telekomunikasi dan berbagai situs jejaring sudah menjadi mayoritas dikalangan remaja. Handphone yang awalnya hanya sebagai alat komunikasi, kini meluas menjaring ke berbagai dunia karena dilengkapi dengan fitur-fitur yang lengkap seperti internet. Internet disalahgunakan remaja untuk mengakses situs-situs yang tidak bermanfaat, seperti melihat foto-foto porno, memalsukan data pada jejaring sosial sampai bermain game di internet hingga lupa waktu.
Penyebab lain yang dapat memicu terjadinya kenakalan remaja yaitu pada lingkungan masyarakat dan pergaulan remaja itu sendiri. Pengaruh orang disekitarnya yang menjerumus ke hal negative serta perilaku yang tidak baik seperti kurangnya solidaritas antar warga, berbicara kotor, tidak sopan, merokok sembarangan dan berpacaran di depan umum. Menyebabkan remaja mudah mencontoh perilaku itu. Sehingga, perilaku remaja pun menyimpang dari kepribadiannya. Tidak adanya aturan yang mengikat dalam masyarakat dapat membuat remaja berperilaku seenaknya.
Sekolah yang tidak menerapkan aturan secara tegas juga dapat membuat remaja semakin rentan terkena efek pergaulan bebas. Guru yang kurang sensitif terhadap hal ini juga dapat membuat remaja menjadi semakin sulit diperbaiki perlakunya. Demikan juga dengan guru yang terlalu keras dalam menghadap remaja yang bermasalah. Bisa jadi, bukannya ikut meredam kenakalan mereka, tetapi malah membuat kenakalan mereka semakin menjadi parah.
Seorang remaja bisa berperilaku menyimpang sebagai bentuk pelarian karena ia mengalami kesultan dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Kesulitan ini bersumber pada kemampuan dasar yang kurang baik, dimana taraf kemampuannya dibawah rata-rata. Pelajaran yang dalam kenyataannya terlalu berat bagi anak menjadi beban yang menekannya sehingga ia selalu berada dalam keadaan tegang, tertekan dan tidak bahagia.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa masalah yang berkaitan dengan keluarga, lngkungan pergaulan dan  sekolah bisa menjadi sumber timbulnya kenakalan remaja. Penyebab lan terjadinya kenakalan remaja,antara lain:
-Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak negatif
-Dasar-dasar agama yang kurang
-Cacat fisik yang dialami oleh remaja, sehingga remaja tersebut   mengalami depresi keminderan
  1. C.     Dampak Kenakalan Remaja
Perilaku dan penyebab terjadinya kenakalan remaja tersebut, menimbulkan  berbagai dampak yang timbul, diantaranya menggangu waktu belajar, beribadah dan waktu untuk istirahat. Sehingga tumbuhlah jiwa remaja yang malas, tidak disiplin, acuh sehingga menuju pada kebodohan. Hal ini tentunya dapat merusak citra budaya bangsa Indonesia. Apalagi sudah banyak bukti yang telah diketahui, dengan tingkat ketidaklulusan siswa SMP dan SMA yang semakin meningkat.
Yang merasa rugi bukan hanya remaja itu sendiri, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya. Remaja sekarang sangat identik dengan handphone/HP, sehingga tidak sedikit remaja yang menghabiskan waktu untuk asyik ber-SMS dengan teman hingga lupa waktu dan melupakan pekerjaan yang seharusnya wajib dikerjakan. Ditambah dengan meluasnya kasus-kasus karena jejaring sosial, seperti adanya penganiayaan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan. Yang hanya berawal dari perkenalan melalui situs jejaring, seperti facebook.
Remaja tersebut juga akan mendapat nama buruk karena sikap dan sifatnya yang seperti itu. Remaja-remaja sekarang sudah mencoreng nama bangsa kita di mata umum bahkan dunia. Dengan menjadi seorang yang tidak bertanggung jawab, ugal-ugala an tidak jarang juga nekat mencelakai orang. Contohnya adalah tawuran antar siswa sekolah satu dengan siswa selolah lainnya, hingga menjadikan fasilitas umum rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Saat tawuran berlangsung, pasti banyak juga masyarakat yang tidak bersalah menjadi korban keganasan para amukan remaja-remaja yang gila dengan permusuhan.
Peristiwa semacam itu didominasi di kota-kota besar, seperti Jakarta. Namun tidak hanya Jakarta saja yang sering terjadi peristiwa bentrok antar pelajar, banyak kota-kota lain yang juga mengalaminya juga. Dampak kenakalan remaja sudah menyebar di negeri ini bahkan dimulai dari hal-hal sepele yang mungkin sering kita lakukan, khususnya kita para remaja. Saat sekolah sedang menjalani rapat, dan guru-guru pun terpaksa tidak dapat mengajar, apa yang kita lakukan? Tak lain halnya dengan membuat keributan di dalam kelas. Siswa juga sering datang terlambat, mengulur-ulur waktu, tidak memanfaatkan jam belajar dengan teratur, lebih senang bermain-main dengan teman daripada memperhatikan guru. Hal-hal tersebut menjadikan tidak terlaksananya jam efektif, tertanamnya diri remaja yang malas, acuh dan tentu saja tidak bertanggung jawab.
Walaupun banyak sekali perilaku remaja saat ini yang menyeleweng dari norma hokum yang ada dan masih berlaku, tentu ada ribuan remaja di luar sana yang masih taat kepada aturan-aturan dan juga berperilaku baik. Salah satu akibat dari kenakalan remaja bagi sebagian remaja di negeri ini, para remaja yang tidak bersalah juga ikut dilibatkan semua. Nama-nama mereka yang seharusnya baik, menjadi disangkutpautkan juga.
  1. D.     Cara mengatasi  Kenakalan Remaja
Dikarenakan penyebab, dan dampak yang telah merugikan diri sendiri dan berbagai pihak. Maka, diperlukannya peran berbagai komponen untuk menangani masalah ini. Komponen pertama adalah keluarga yang merupakan jejak utama dalam pergaulan remaja. Orang tua diharapkan dapat memberikan kasih sayang, perhatian,  dengan memahami karakter si anak, mengawasi perilaku anaknya dan tidak memberikan tekanan. Sebisa mungkin memberi peluang anak untuk mengembangkan apa yang dia punya, bukan malah melarangnya untuk berkreasi. Sulit apabila dalam suatu keluarga seorang Ayah melarang anak laki-lakinya untuk merokok padahal si Ayah adalah perokok, sulit juga seorang Ibu mengajarkan anaknya untuk jujur, apabila si Ibu juga sering berdusta kepada suami dan lingkungannya.  Maka, tidak  kalah pentingnya orang tua dituntut memberikan contoh kepada anaknya dan membentengi si anak dengan agama serta pendidikan, khususnya pendidikan moral.
Komponen kedua adalah lingkungan. Masyarakat khususnya, diharapkan dapat menegur dan merubah perilaku remaja yang tidak senonoh. Dimulai dari memberikan contoh yang yang baik, seperti menciptakan suasana rukun, dan taat pada peratuaran. Mendirikan kegiatan yang positif agar remaja dapat menggali potensi diri dan tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Dan bila si anak membuat kesalahan, bisa diberi sedikit teguran agar si anak dapat menyadari kesalahannya dan merubah sikapnya.
Komponen ketiga adalah lingkungan sekolah. Guru sebagai orangtua kedua bagi remaja disekolah, bukan hanya sekedar mengajarkan materi pelajaran, namun juga mengajarkan dan memberi akhlak yang baik. Peran sekolah juga diharapkan dapat menegaskan setiap peraturan yang ada, dengan tujuan agar si anak dapat mematuhi peraturan tersebut dan jera terhadap kenakalan remaja. Di samping itu, perhatian dari guru dan teman juga dibutuhkan agar setiap kelakuan remaja yang salah dapat terkontrol secara penuh. Sehingga, para remaja tidak merasa terpojokkan.


klik disini untuk mendownload
 

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. waw bisa kaya gitu yaa, aku baru tau lohhh ada hal sepereti ituu. terkesan sekali:(
    lebih berkesan lagi hostel kami yu langsung saja kunjungi HOSTEL MURAH DI BANDUNG COCOK UNTUK BACKPACKER

    BalasHapus