Telah kita ketahui, kenakalan remaja adalah penyelewengan
tingkah laku maupun sifat dari generasi muda yang tidak sesuai dengan
norma-norma yang ada dan menimbulkan keonaran. Kenakalan remaja dapat terjadi
di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitarnya.
Dirumah, kita menemui remaja yang sering
membangkang/melawan kepada orangtuanya, egios, berbicara tidak sopan, boros,
tidak menjaga kebersihan, lupa waktu beribadah, belajar, serta istirahat, gaduh
dan mengganggu penghuni rumah lainnya.
Dilingkungan, banyak remaja yang kurang peduli terhadap
kebersihan, keamanan, dan ketertiban lingkungan. Lingkungan bukan hanya dalam
lingkup RT tetapi lingkungan dimanapun remaja itu berada. Tidak mematuhi
peraturan, melanggar tata tertib lalu lintas, membuat keributan, bersikap acuh
terhadap kebersihan lingkungan, berlama-lama menggunakan fasilitas umum, hingga
merusak fasilitas umum seperti jalan, jembatan, tembok-tembok dan berbagai
fasilitas umum lainnya.
- B. Penyebab terjadinya kenakalan remaja
Munculnya kenakalan remaja tersebut, disebabkan oleh
berbagai faktor, diantaranya berasal dari keluarga. Misalnya, kekerasan yang
dilakukan oleh orang tua kepada anak, pertengkaran hebat antara kedua orang tua
hingga terjadinya perceraian. Hal ini dapat menjadikan anak tertekan dan merasa
terabaikan. Untuk melampiaskan kekesalan, biasanya para remaja berperilaku
menyimpang hingga terjun ke pergaulan bebas. Kebebasan materi dan pergaulan
yang diberikan orang tua juga menjadi faktor para remaja yang cenderung
konsumtif serta ugal-ugal an.
Di zaman sekarang ini, peran teknologi sangat mendorong
cepat terjadinya kenakalan remaja. Seperti halnya kepemilikan alat
telekomunikasi dan berbagai situs jejaring sudah menjadi mayoritas dikalangan
remaja. Handphone yang awalnya hanya sebagai alat komunikasi, kini meluas
menjaring ke berbagai dunia karena dilengkapi dengan fitur-fitur yang lengkap
seperti internet. Internet disalahgunakan remaja untuk mengakses situs-situs
yang tidak bermanfaat, seperti melihat foto-foto porno, memalsukan data pada
jejaring sosial sampai bermain game di internet hingga lupa waktu.
Penyebab lain yang dapat memicu terjadinya kenakalan remaja
yaitu pada lingkungan masyarakat dan pergaulan remaja itu sendiri. Pengaruh
orang disekitarnya yang menjerumus ke hal negative serta perilaku yang tidak
baik seperti kurangnya solidaritas antar warga, berbicara kotor, tidak sopan,
merokok sembarangan dan berpacaran di depan umum. Menyebabkan remaja mudah
mencontoh perilaku itu. Sehingga, perilaku remaja pun menyimpang dari
kepribadiannya. Tidak adanya aturan yang mengikat dalam masyarakat dapat
membuat remaja berperilaku seenaknya.
Sekolah
yang tidak menerapkan aturan secara tegas juga dapat membuat remaja semakin
rentan terkena efek pergaulan bebas. Guru yang kurang sensitif terhadap hal ini
juga dapat membuat remaja menjadi semakin sulit diperbaiki perlakunya. Demikan
juga dengan guru yang terlalu keras dalam menghadap remaja yang bermasalah.
Bisa jadi, bukannya ikut meredam kenakalan mereka, tetapi malah membuat
kenakalan mereka semakin menjadi parah.
Seorang
remaja bisa berperilaku menyimpang sebagai bentuk pelarian karena ia mengalami
kesultan dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Kesulitan ini bersumber pada
kemampuan dasar yang kurang baik, dimana taraf kemampuannya dibawah rata-rata.
Pelajaran yang dalam kenyataannya terlalu berat bagi anak menjadi beban yang
menekannya sehingga ia selalu berada dalam keadaan tegang, tertekan dan tidak
bahagia.
Dari uraian
di atas jelaslah bahwa masalah yang berkaitan dengan keluarga, lngkungan
pergaulan dan sekolah bisa menjadi sumber timbulnya kenakalan remaja.
Penyebab lan terjadinya kenakalan remaja,antara lain:
-Peran dari
perkembangan IPTEK yang berdampak negatif
-Dasar-dasar
agama yang kurang
-Cacat
fisik yang dialami oleh remaja, sehingga remaja tersebut mengalami
depresi keminderan
- C. Dampak Kenakalan Remaja
Perilaku dan penyebab terjadinya
kenakalan remaja tersebut, menimbulkan berbagai dampak yang timbul,
diantaranya menggangu waktu belajar, beribadah dan waktu untuk istirahat.
Sehingga tumbuhlah jiwa remaja yang malas, tidak disiplin, acuh sehingga menuju
pada kebodohan. Hal ini tentunya dapat merusak citra budaya bangsa Indonesia.
Apalagi sudah banyak bukti yang telah diketahui, dengan tingkat ketidaklulusan
siswa SMP dan SMA yang semakin meningkat.
Yang merasa rugi bukan hanya remaja
itu sendiri, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya. Remaja sekarang
sangat identik dengan handphone/HP, sehingga tidak sedikit remaja yang
menghabiskan waktu untuk asyik ber-SMS dengan teman hingga lupa waktu dan
melupakan pekerjaan yang seharusnya wajib dikerjakan. Ditambah dengan meluasnya
kasus-kasus karena jejaring sosial, seperti adanya penganiayaan, pemerkosaan,
bahkan pembunuhan. Yang hanya berawal dari perkenalan melalui situs jejaring,
seperti facebook.
Remaja tersebut juga akan mendapat
nama buruk karena sikap dan sifatnya yang seperti itu. Remaja-remaja sekarang
sudah mencoreng nama bangsa kita di mata umum bahkan dunia. Dengan menjadi
seorang yang tidak bertanggung jawab, ugal-ugala an tidak jarang juga nekat
mencelakai orang. Contohnya adalah tawuran antar siswa sekolah satu dengan
siswa selolah lainnya, hingga menjadikan fasilitas umum rusak dan tidak dapat
digunakan lagi. Saat tawuran berlangsung, pasti banyak juga masyarakat yang
tidak bersalah menjadi korban keganasan para amukan remaja-remaja yang gila
dengan permusuhan.
Peristiwa semacam itu didominasi di
kota-kota besar, seperti Jakarta. Namun tidak hanya Jakarta saja yang sering
terjadi peristiwa bentrok antar pelajar, banyak kota-kota lain yang juga
mengalaminya juga. Dampak kenakalan remaja sudah menyebar di negeri ini bahkan
dimulai dari hal-hal sepele yang mungkin sering kita lakukan, khususnya kita
para remaja. Saat sekolah sedang menjalani rapat, dan guru-guru pun terpaksa
tidak dapat mengajar, apa yang kita lakukan? Tak lain halnya dengan membuat
keributan di dalam kelas. Siswa juga sering datang terlambat, mengulur-ulur
waktu, tidak memanfaatkan jam belajar dengan teratur, lebih senang bermain-main
dengan teman daripada memperhatikan guru. Hal-hal tersebut menjadikan tidak
terlaksananya jam efektif, tertanamnya diri remaja yang malas, acuh dan tentu
saja tidak bertanggung jawab.
Walaupun banyak sekali perilaku
remaja saat ini yang menyeleweng dari norma hokum yang ada dan masih berlaku,
tentu ada ribuan remaja di luar sana yang masih taat kepada aturan-aturan dan
juga berperilaku baik. Salah satu akibat dari kenakalan remaja bagi sebagian
remaja di negeri ini, para remaja yang tidak bersalah juga ikut dilibatkan
semua. Nama-nama mereka yang seharusnya baik, menjadi disangkutpautkan juga.
- D. Cara mengatasi Kenakalan Remaja
Dikarenakan penyebab, dan dampak
yang telah merugikan diri sendiri dan berbagai pihak. Maka, diperlukannya peran
berbagai komponen untuk menangani masalah ini. Komponen pertama adalah
keluarga yang merupakan jejak utama dalam pergaulan remaja. Orang tua
diharapkan dapat memberikan kasih sayang, perhatian, dengan memahami
karakter si anak, mengawasi perilaku anaknya dan tidak memberikan tekanan.
Sebisa mungkin memberi peluang anak untuk mengembangkan apa yang dia punya,
bukan malah melarangnya untuk berkreasi. Sulit apabila dalam suatu keluarga
seorang Ayah melarang anak laki-lakinya untuk merokok padahal si Ayah adalah
perokok, sulit juga seorang Ibu mengajarkan anaknya untuk jujur, apabila si Ibu
juga sering berdusta kepada suami dan lingkungannya. Maka, tidak
kalah pentingnya orang tua dituntut memberikan contoh kepada anaknya dan
membentengi si anak dengan agama serta pendidikan, khususnya pendidikan moral.
Komponen kedua adalah lingkungan. Masyarakat khususnya, diharapkan dapat
menegur dan merubah perilaku remaja yang tidak senonoh. Dimulai dari memberikan
contoh yang yang baik, seperti menciptakan suasana rukun, dan taat pada
peratuaran. Mendirikan kegiatan yang positif agar remaja dapat menggali potensi
diri dan tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Dan bila si anak membuat
kesalahan, bisa diberi sedikit teguran agar si anak dapat menyadari
kesalahannya dan merubah sikapnya.
Komponen ketiga adalah lingkungan sekolah. Guru sebagai orangtua kedua bagi
remaja disekolah, bukan hanya sekedar mengajarkan materi pelajaran, namun juga
mengajarkan dan memberi akhlak yang baik. Peran sekolah juga diharapkan dapat
menegaskan setiap peraturan yang ada, dengan tujuan agar si anak dapat mematuhi
peraturan tersebut dan jera terhadap kenakalan remaja. Di samping itu, perhatian
dari guru dan teman juga dibutuhkan agar setiap kelakuan remaja yang salah
dapat terkontrol secara penuh. Sehingga, para remaja tidak merasa terpojokkan.
klik disini untuk mendownload
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuswaw bisa kaya gitu yaa, aku baru tau lohhh ada hal sepereti ituu. terkesan sekali:(
BalasHapuslebih berkesan lagi hostel kami yu langsung saja kunjungi HOSTEL MURAH DI BANDUNG COCOK UNTUK BACKPACKER